Sabtu, 17 Juni 2017

Cara Mencegah Penyakit ND (Newcastle Desease)


Penyakit ND Newcastle Desease
Penyakit Newcastle Desease atau yang dikenal dengan penyakit ND merupakan salah satu jenis penyakit yang sering membuat para peternak ayam khawatir. Kenapa demikian? Karena penyakit ND dapat menimbulkan angka kematian yang sangat tinggi (mencapai 100%) dengan waktu penyebaran yang tergolong sangat cepat. Penyakit ini dapat menyerang ayam ras, ayam buras maupun jenis unggas lainnya. Bahkan menurut beberapa ahli, walaupun kasusnya sangat jarang dijumpai, penyakit ini dapat menular pada manusia dengan gejala klinis conjunctivitis (radang konjunctiva mata). Sedangkan pada unggas dan burung liar lainnya dengan gejala klinis berupa gejala syaraf, gejala pernafasan dan gejala pencernaan.
Penyebab Penyakit ND adalah virus dari famili Paramyxoviridae dengan genus Pneumovirus atau Paramyxovirus, dimana virus ini dapat menghemaglutinasi darah. Penyakit ini pertama kali ditemukan oleh Doyle pada tahun 1926 didaerah Newcastle Inggris dan pada tahun yang sama Kraneveld menemukan virus penyakit ini di Bogor. Kejadian penyakit ini ditemukan di seluruh dunia, dimana menyerang seluruh jenis unggas termasuk burung liar. Virus penyakit ini dapat ditemukan pada organ-organ seperti alat pernafasan, syaraf dan pencernaan.
Penyebaran penyakit ini biasanya melalui kontak langsung dengan ayam yang sakit dan kotorannya, melalui ransum, air minum, kandang, tempat ransum/minum, peralatan lainnya yang tercemar oleh kuman penyakit, melalui pengunjung, serangga, burung liar dan angin/udara (dapat mencapai radius 5 km).
Virus ND ditemukan dalam jumlah tinggi selama masa inkubasi sampai masa kesembuhan. Virus ini terdapat pada udara yang keluar dari pernafasan ayam, kotoran, telur-telur yang diproduksi selama gejala klinis dan dalam karkas selama infeksi akut sampai kematian.
Gejala Klinis Gejala penyakit ini dapat diamati melalui gejala pernafasan seperti bersin-bersin, batuk, sukar bernafas, megap-megap dan ngorok; gejala syaraf berupa sayap terkulai, kaki lumpuh (jalan terseret), jalan mundur (sempoyongan) serta kepala dan leher terpuntir (torticoles) yang merupakan gejala khas penyakit ini. Kemudian gejala pencernaan meliputi diare berwarna hijau, jaringan sekitar mata dan leher bengkak, pada ayam petelur produksinya berhenti, kalau sudah sembuh kualitas telurnya jelek, warna abnormal, bentuk dan permukaannya abnormal dan putih telurnya encer. Hal ini disebabkan oleh karena organ reproduksinya tidak dapat normal kembali. Umumnya kematian anak ayam dan ayam muda lebih tinggi dibandingkan ayam tua.
Untuk lebih meyakinkan bahwa suatu peternakan benar atau tidaknya terserang ND, maka tindakan bedah bangkai adalah jalan terbaik dalam menegakkan diagnosa. Pada kasus ND hasil bedah bangkai berupa gejala khas penyakit ini, yaitu adanya bintik-bintik merah (ptechie) pada proventriculus (kantong depan ampela). Selain itu juga terjadi perubahan pada lapisan usus berupa pendarahan dan kematian jaringan (nekrosa). Pada organ pernafasan akan mengalami eksudasi dan kantong udaranya menipis.

Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit ND

Berhubung penyakit ND disebabkan oleh virus maka sampai saat ini belum ada satu jenis obat yang efektif dapat menyembuhkan penyakit ini. Penanggulangan penyakit ND hanya dapat dilakukan dengan dengan tindakan pencegahan (preventif) melalui program vaksinasi yang baik. Ada dua jenis vaksin yang dapat diberikan yaitu vaksin aktif dan vaksin inaktif. Vaksin aktif berupa vaksin hidup yang telah dilemahkan, diantaranya yang banyak digunakan adalah strain Lentogenic terutama vaksin Hitchner B-1 dan Lasota. Vaksin aktif ini dapat menimbulkan kekebalan dalam kurun waktu yang lama sehingga penggunaan vaksin aktif lebih dianjurkan dibanding vaksin inaktif.
Program vaksinasi harus dilakukan dengan seksama dan diperhatikan masa kekebalan yang ditimbulkan. Vaksinasi pertama sebaiknya diberikan paling lambat hari ke-empat umur ayam, karena penundaan sampai umur dua minggu dan seterusnya akan menghilangkan kemampuan pembentukan antibodi aktif oleh antibodi induk, sebab pada umur tersebut antibodi induk sudah tidak berfungsi lagi. Program vaksinasi pada ayam pedaging sebaiknya dilakukan pada umur tiga hari dan vaksinasi lanjutan pada umur tiga minggu, sedangkan pada ayam petelur pada umur tiga hari, empat minggu, tiga bulan dan selanjutnya tiap empat bulan sesuai kebutuhan. Pemberian vaksin dapat dilakukan dengan cara semprot, tetes (mata, hidung, mulut), air minum dan suntikan.
Hal-hal penting yang harus diperhatikan dalam melaksanakan vaksinasi diantaranya :
  • Vaksinasi hanya dilakukan pada ternak yang benar-benar sehat
  • Vaksin segera diberikan setelah dilarutkan
  • Hindari vaksin dari sinar matahari langsung
  • Hindari hal-hal yang dapat menimbulkan stress berat pada ternak
  • Cuci tangan dengan detergen sebelum dan sesudah melakukan vaksinasi
Mengingat kerugian ekonomi yang ditimbulan oleh penyakit ND ini sangat tinggi maka jalan terbaik dalam menanggulaninya adalah dengan menjalankan program manajemen yang ketat berupa program vaksinasi dan sanitasi lingkungan yang baik guna menghindari penyakit ini sehingga keuntungan akan dapat lebih meningkat, juga melengkapi nutrisi yang diberikan kepada ayam, baik tepat jumlah maupun jenisnya meliputi : protein, mineral, vitamin, lemak dan energi. Nutrisi yang lengkap pada pakan ayam akan meningkatkan stamina tubuh ayam sehingga ayam tidak akan mudah terserang penyakit.
PT. NATURAL NUSANTARA sebagai perusahaan yang memproduksi pakan pelengkap ternak yaitu VITERNA, POC NASA dan HORMONIK yang telah banyak digunakan oleh peternak ayam di seluruh Indonesia. Kandungan Viterna, POC NASA, Hormonik meliputi : Protein, mineral, vitamin yang berasal dari bahan-bahan organik/alami, bukan kimia/sintetik. Cara pemakaiannya yaitu 3 produk tersebut dicampur menjadi 1 larutan terbih dahulu. Dosisnya adalah 1 tutup botol campuran 3 produk NASA tersebut per 10 liter air minum per hari, baik pagi atau sore hari.
Keunggulan Produk NASA pada ayam pedaging
  • Berasal dari bahan alami/organik, bukan dari bahan-bahan kimia atau sintetik
  • Mampu menggantikan pemberian vitamin dan mineral kimia/sintetik
  • Meningkatkan nafsu makan
  • Mengurangi kestresan pada ayam, baik pada saat masuk kandang pertama kali, setelah ayam divaksinasi atau saat ayam dalam proses pengobatan
  • Mempercepat waktu panen pada ayam broiler, rata-rata pada umur 34-35 hari sudah mencapai 1,9 – 2 kg per ekor, FCR rata-rata : 1,5 – 1,6
  • Angka kematian : 3 – 5%
  • Mengurangi bau kotoran
  • Meningkatkan kesehatan ayam
Itulah beberapa hal penting tentang cara mencegah penyakit ND (Newcastle Desease) pada ternak unggas seperti Ayam, dan lain-lain. Dengan mengetahui lebih dalam tentang penyakit ND ini diharapkan bisa meningkatkan produksi peternakan Indonesia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar